"Hujan selama lebih dari tiga jam mulai pukul 14.00, lalu pukul 17.00, air sungai naik dengan cepat. Desa kami paling parah diterjang banjir," ungkap Suradi (38) korban banjir warga Dusun Sepati Sawangan Pituruh, kepada KRjogja.com, Minggu (29/3).
Air naik hingga ketinggian satu setengah meter di permukiman Desa Sawangan. Selain itu arus air juga deras hingga menyebabkan dinding puluhan rumah jebol. Harta benda milik ratusan keluarga di Sawangan juga hanyut terbawa banjir.
Warga, lanjutnya, mengungsi ke perbukitan di tepi Sawangan. Selain itu, puluhan rumah di Desa Kaliglagah Kecamatan Kemiri juga terendam limpasan Sungai Kedunggupit. Lima rumah rusak berat sedangkan 15 lainnya rusak sedang. "Sisanya ada 50 rumah rusak ringan, air baru surut sekitar pukul 19.00," tutur Nasiman (39) warga Kaliglagah.
Sementara, Kisman (30) warga RT 01 RW 02 Desa Pamriyan Kecamatan Pituruh tewas tertimbun longsor, Sabtu (28/3) petang. Korban meregang nyawa ketika berteduh di garasi rumah Rini warga Wonosido.
Menurut Camat Pituruh Sigit Setyabudi, korban terkena musibah ketika hendak pulang ke rumah. "Korban dalam perjalanan dari Purworejo, lalu hujan deras dan ia berhenti untuk berteduh di lokasi kejadian, ada beberapa orang yang berteduh," katanya kepada KRjogja.com, Minggu (29/3).
Korban berteduh diantara mobil milik Rini. Tiba-tiba terjadi longsor yang menimpa garasi, hingga mendorong mobil dan menggencet tubuh korban
sumur : http://krjogja.com/read/254331/banjir-terjang-14-desa-di-pituruh-dan-kemiri.kr