Rabu, 29 Juli 2015

Lirik, Arti dan Makna Lagu Bangbang Wetan

https://pbs.twimg.com/profile_images/1389536228/305671932_400x400.jpgArti dan makna lagu Bangbang Wetan menyimpan nilai sejarah panjang bagi Nusantara, khususnya Jawa Timur yang dulu dikenal sebagai negara Bang Wetan. Dalam perjalanannya, Lagu Bangbang wetan seolah mati ditelan zaman. Namun, saat ini lagu Bangbang Wetan kembali muncul dan cukup populer bersamaan dengan popularitas grup musik Kiai Kanjeng yang getol membawakan lagu ini.
Bahkan, Muhammad Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun menamakan jamaah pengajiannya di Jawa Timur dengan sebutan "Bangbang Wetan". Cak Nun sendiri bersama Kiai Kanjeng melakukan aransemen lagu Bangbang Wetan dengan komposisi yang menarik dipadu dengan sisipan kata "Lingsir wengi" di tengah-tengah lagu Bangbang wetan.

Lingsir wengi yang dimaksud bukan lingsir wengi sebagaimana lagu yang sering kita dengar, tetapi lingsir wengi hasil karya Muhammad Ainun Najib (Cak Nun). Jadi, kolaborasi keduanya menghasilkan karya seni suara yang bagus, indah, dan enak didengar. Sebuah lagu khas Nusantara-Jawa yang perlu dibudayakan dan dilestarikan.

Untuk mengupas arti dan makna lagu Bangbang Wetan, pertama kali kita mencoba untuk mengartikan lagu Bangbang wetan. Setelah itu, baru kemudian kita memaknai lagu Bangbang Wetan. Memaknai yang dimaksud membongkar kontekstualisasi hikmah, manfaat, dan pesan-pesan tersirat dalam lagu Bangbang Wetan. Sebelumnya, berikut ini adalah lirik lagu Bangbang Wetan yang sudah dipadu dengan kalimat lingsir wengi.


Lirik lagu Bang bang Wetan

Bang-bang wus rahina, bang-bang wus rahina,
Srengengene muncul, muncul, muncul, sunar sumamburat,
Bang-bang wus rahina, bang-bang wus rahina,
Srengengene muncul, muncul, muncul, sunar sumamburat.
Cit-cit cuwit-cuwit, cit-cit cuwit-cuwit,
cit cuwit rame swara ceh-ocehan.
Krengket gerat-geret, krengket gerat-geret,
Nimba aneng sumur, adus gebyar-gebyur.
Segere kepati, segere kepati, kepati bingah,
Bagas kuwarasan.

Arti lagu Bangbang Wetan
Fajar telah tiba,
Mataharinya terbit, sinarnya memancar (bersemburat),
Bercicit-cicit, ramai suara burung-burung pada bersiul,

Berderak-derik (suara orang menimba air dengan timba yang bertali),
Menimba air di sumur, mandi (dengan suara) byar-byur,

Segarnya luar biasa, luar biasa senangnya,
Sehat wal afiat

Makna lagu Bangbang Wetan
Makna lagu Bangbang Wetan tidak lepas dari ajaran Islam ataupun ajaran-ajaran keagamaan lain yang mengajak kita untuk selalu memiliki rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Pencipta, Pengasih, dan Penyayang. Lagu asal negeri Bang Wetan (Jawa Timur) ini menceritakan sebuah kisah kehidupan sebuah masyarakat yang ditandai dengan permulaan terbitnya matahari dari ufuk timur.

Cahaya sinar matahari yang menyemburat dari ufuk timur disusul dengan siulan burung-burung yang tengah menyambut pagi. Bersamaan dengan itu, suara "krengket gerat-geret" yang berasal dari suara warga tengah menimba air di sumur untuk keperluan mandi. Dengan mandi yang diilustrasikan dengan suara "byar-byur" menjadi satu simbol kebahagiaan dan rasa syukur masyarakat kepada Allah Yang Maha Esa.

Dengan mandi di pagi hari yang akan mengawali masyarakat untuk beraktivitas tersebut, badan menjadi segar dan senang. Terlebih, mandi di pagi hari membuat tubuh menjadi segar (fisik) dan menyenangkan (hati dan pikiran) yang pada akhirnya membuat kita menjadi sehat wal afiat. Sehat jasmani (fisik) dan rohani (psikis).

"Kalau dilihat dari kosakata dan bendahara katanya, lagu Bangbang Wetan memiliki arti dan makna demikian. Tafsir ini sebatas saya lakukan menggunakan pendekatan linguistik dan sejarah. Sebab, saya juga pernah merasakan hidup di lingkungan desa pada era 90 an di mana waktu itu masyarakat masih memiliki tradisi di pagi hari yang mirip dengan apa yang dideskripsikan lagu Bangbang Wetan," ujar Lismanto, CEO Islamcendekia.com saat diwawancara lewat telepon, Minggu (28/9).

Lagu Bang-bang wetan karya Kiai Kanjeng yang digawangi oleh Cak Nun pada akhir lagu ditambahkan pada lirik lagu sebagai berikut:

Lingsir wengi tan kendat, beboyo memolo tan kinoyo ngopo.
Bebendu pepeteng tan keno ati niro, bangbang wetan semburato.

Arti dan makna lagu lingsir wengi tan kendat
Pada malam yang tidak ada habisnya, segala marabahaya tidak menjadi persoalan.
Amarah dan kegelapan tidak akan mengenai hati kita, cahaya merah (baca: matahari) dari timur, muncullah.

Saat ini, banyak sekali orang yang menyukai lagu bang-bang wetan. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya orang yang mencari lirik lagu bang bang wetan, download mp3 bangbang wetan, dan download video bang bang wetan. Demikian lirik, arti dan makna lagu Bang Bang Wetan, semoga bermanfaat.

Penulis : Prabu Jayanegara
Penafsir lagu : Lismanto

Catatan Halal Bihalal 1436H / 2015M

Terlalu banyak gan kalu mesti diceritakan ...
apalagi kalau harus runtut intinya halal bihalal
monggo dipun simak













jalan2 ke solo









marut kelapa











adek n me




















me n mami


Arisan Keluarga gan
meski gak bisa ngumpul semua
tp insyaAllah banyak makna





























Bawah ini acara MWCNU Bruno








Kalau yang ini
ikut Bapak Sholawatan Janjanen Jawa
di daleme Pak Rohamin desa bedono kluwung
kidul Masjid Agung Zaenal Mustofa






"Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu"