La ilaha illallah al malikul haqqul mubin Muhammadur rosulullah Shodiqul wa"dil amin
Ojo podo sembrono Kowe urip ono dunyo Malaikat juru pati lirak lirik ngincer siro lirikane malaikat arep nyabut nyowo iro
Le nyabut angenteni dawuhe kang Moho Mulyo
Ojo podo sembrono Mentang-mentang lagi kuoso Tembe mburi bakal ciloko Amergo kokean duso Dosamu rakiro-kiro Gawe rakyat kabeh sengsoro Mengko bakale kesikso ono dunyo lan neroko Ojo podo sembrono Ngaku-ngaku wakile rakyat Liyo dino mesti kualat Yen kowe tansah khianat Khianatmu sak arat-arat Kabeh rakyat dadi melarat Sak durunge menyang akhirat Luweh becik cepeto tobat
La ilaha illallah al malikul haqqul mubin Muhammadur rosulullah Shodiqul wa"dil amin
La ilaha illallah al malikul haqqul mubin Muhammadur rosulullah Shodiqul wa"dil amin
Arti dan makna lagu Bangbang Wetan menyimpan nilai sejarah
panjang bagi Nusantara, khususnya Jawa Timur yang dulu dikenal sebagai
negara Bang Wetan. Dalam perjalanannya, Lagu Bangbang wetan seolah mati
ditelan zaman. Namun, saat ini lagu Bangbang Wetan kembali muncul dan
cukup populer bersamaan dengan popularitas grup musik Kiai Kanjeng yang
getol membawakan lagu ini.
Bahkan, Muhammad Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun menamakan
jamaah pengajiannya di Jawa Timur dengan sebutan "Bangbang Wetan". Cak
Nun sendiri bersama Kiai Kanjeng melakukan aransemen lagu Bangbang Wetan
dengan komposisi yang menarik dipadu dengan sisipan kata "Lingsir
wengi" di tengah-tengah lagu Bangbang wetan.
Lingsir wengi yang dimaksud bukan lingsir wengi sebagaimana lagu yang
sering kita dengar, tetapi lingsir wengi hasil karya Muhammad Ainun
Najib (Cak Nun). Jadi, kolaborasi keduanya menghasilkan karya seni suara
yang bagus, indah, dan enak didengar. Sebuah lagu khas Nusantara-Jawa
yang perlu dibudayakan dan dilestarikan.
Untuk mengupas arti dan makna lagu Bangbang Wetan, pertama kali kita
mencoba untuk mengartikan lagu Bangbang wetan. Setelah itu, baru
kemudian kita memaknai lagu Bangbang Wetan. Memaknai yang dimaksud
membongkar kontekstualisasi hikmah, manfaat, dan pesan-pesan tersirat
dalam lagu Bangbang Wetan. Sebelumnya, berikut ini adalah lirik lagu
Bangbang Wetan yang sudah dipadu dengan kalimat lingsir wengi.
Arti lagu Bangbang Wetan
Fajar telah tiba,
Mataharinya terbit, sinarnya memancar (bersemburat),
Bercicit-cicit, ramai suara burung-burung pada bersiul,
Berderak-derik (suara orang menimba air dengan timba yang bertali),
Menimba air di sumur, mandi (dengan suara) byar-byur,
Segarnya luar biasa, luar biasa senangnya,
Sehat wal afiat
Makna lagu Bangbang Wetan
Makna lagu Bangbang Wetan tidak lepas dari ajaran Islam ataupun
ajaran-ajaran keagamaan lain yang mengajak kita untuk selalu memiliki
rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Pencipta, Pengasih, dan Penyayang.
Lagu asal negeri Bang Wetan (Jawa Timur) ini menceritakan sebuah kisah
kehidupan sebuah masyarakat yang ditandai dengan permulaan terbitnya
matahari dari ufuk timur.
Cahaya sinar matahari yang menyemburat dari ufuk timur disusul dengan
siulan burung-burung yang tengah menyambut pagi. Bersamaan dengan itu,
suara "krengket gerat-geret" yang berasal dari suara warga tengah
menimba air di sumur untuk keperluan mandi. Dengan mandi yang
diilustrasikan dengan suara "byar-byur" menjadi satu simbol kebahagiaan
dan rasa syukur masyarakat kepada Allah Yang Maha Esa.
Dengan mandi di pagi hari yang akan mengawali masyarakat untuk
beraktivitas tersebut, badan menjadi segar dan senang. Terlebih, mandi
di pagi hari membuat tubuh menjadi segar (fisik) dan menyenangkan (hati
dan pikiran) yang pada akhirnya membuat kita menjadi sehat wal afiat.
Sehat jasmani (fisik) dan rohani (psikis).
"Kalau dilihat dari kosakata dan bendahara katanya, lagu Bangbang Wetan
memiliki arti dan makna demikian. Tafsir ini sebatas saya lakukan
menggunakan pendekatan linguistik dan sejarah. Sebab, saya juga pernah
merasakan hidup di lingkungan desa pada era 90 an di mana waktu itu
masyarakat masih memiliki tradisi di pagi hari yang mirip dengan apa
yang dideskripsikan lagu Bangbang Wetan," ujar Lismanto, CEO
Islamcendekia.com saat diwawancara lewat telepon, Minggu (28/9).
Lagu Bang-bang wetan karya Kiai Kanjeng yang digawangi oleh Cak Nun pada akhir lagu ditambahkan pada lirik lagu sebagai berikut:
Lingsir wengi tan kendat, beboyo memolo tan kinoyo ngopo.
Bebendu pepeteng tan keno ati niro, bangbang wetan semburato.
Arti dan makna lagu lingsir wengi tan kendat
Pada malam yang tidak ada habisnya, segala marabahaya tidak menjadi persoalan.
Amarah dan kegelapan tidak akan mengenai hati kita, cahaya merah (baca: matahari) dari timur, muncullah.
Saat ini, banyak sekali orang yang menyukai lagu bang-bang wetan. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya orang yang mencari lirik lagu bang bang wetan, download mp3 bangbang wetan, dan download video bang bang wetan. Demikian lirik, arti dan makna lagu Bang Bang Wetan, semoga bermanfaat.
Penulis : Prabu Jayanegara
Penafsir lagu : Lismanto