Kepadamu kekasih kupersembahkan
segala api keperihan
di dadaku ini demi cintaku kepada semua manusia
Kupersembahkan kepadamu sirnanya seluruh kepentingan diri dalam hidup
demi
mempertahankan kemesraan rahasia,
yang teramat menyakitkan ini,
denganmu Terima
kasih engkau telah pilihkan
bagiku rumah persemayaman dalam jiwa remuk redam
hamba-hambamu
Kudekap mereka, kupanggul, kusayang-sayang,
dan ketika mereka
tancapkan pisau ke dadaku,
mengucur darah dari mereka sendiri,
sehingga
bersegera aku mengusapnya,
kusumpal, kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku
Kemudian kudekap ia, kupanggul, kusayang-sayang,
kupeluk, kugendong-gendong,
sampai kemudian mereka tancapkan lagi pisau ke punggungku,
sehingga mengucur
lagi darah batinnya,
sehingga aku bersegera mengusapnya, kusumpal, kubalut
dengan sobekan-sobekan bajuku, kudekap, kusayang-sayang.
1994
#EAN