Senin, 08 Juni 2015

Catatan 8-9 Juni 2015

jl.asia-afrika jakarta

Cikarang 8 juni 2015
sudah terlalu lama bumi cikarang ini menjadi gersang,tandus,menggelombang debu jalanan
kering tanahnya . ..
panas suhu nya menambah panas hiruk pikuk orang yang berlalu lalang didalamnya

tak jauh berbeda dengan rinduku
terlalu kering sudah karena tak pernah bertemu sejak saat itu
yaa . .  .
memang sudah terlalu lama kekeringan rindu itu mencabik cabik ulu hatiku
tapi malam tadi
aku ziarahkan diriku
aku "mlaku"
aku hijrah dari tempat bersemediku
aku bangkitkan jiwa ragaku dari persemayamanku
"mak gregah aku mencolot" bangun dari setengah tidurku
"mak jenggelek"
hanya 1 tempat yang aku tuju
jl.asia-afrika,
tempat kita sering bertemu dulu
tempat kita melepas rindu
 tempatmu sering berlalu lalang disitu

tak ada
tak ada yang berbeda dengan jalan ini
tak akan ada yang orang temukan disini
tapi tidak denganku
aku bisa menemukanmu disini
dengan hidungku,aku bisa menciumimu dan aroma wangi semerbak khas tubuhmu
dengan mataku,terpampang jelas setiap sudut,setiap butiran bebatuan dan persimpangan menjadi saksi atas kita
aku rengkuh bayang bayangmu dalam peluk mesra kerinduanku
kudekap,kusayang sayang selalu
tidak hanya dirimu,namamu,fovoritmu dan semua duniamu aku rindui,aku cumbui sepenuh batinku
bahkan aku sukai jalan jalan yang sering kau lalui
aku sukai nama nama yang seperti namamu

:)

seperti dulu
malam ini
kubawakan kau setangkai mawar merah
yang kumengerti bahwa terus kau simpan sampai layu,sampai kering,dan terus terus kau simpan menjadi kenangan indah

bunga ini
aku bawa kembali
menjadi temanku menjaga diri

hingga larut malam aku
aku menikmati suasana bersamamu
sampai aku kembali ke pertapaanku dan membawa bayang bayangmu

tapi kini
9 juni 2015
bumi cikarang menjelma seperti rinduku
kegersangan kini dicumbui hujan yang bermanja layaknya hatiku
karena rinduku menjelma menjadi rintikan hujan yang terus membasahi kegersangan hati
karena rinduku menjelma menjadikan pelangi diantaranya


rinduku takkan pernah terhenti


bumi cikarang dihujani rindu
hujan rindu akan hadirmu
hujan rindu akan manjamu dalam dekapanku
hujan rindu
hujan rindu dari kasih sayang belaianmu


rinduku takkan pernah terhenti
hujan rindu ini selalu aku nanti
"Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu"