Ujian paling awal yang dijumpai para
calon pengikut thoriqoh ialah perkara niat. Apakah motivasi masuk thoriqoh itu
betul betul didasari oleh niat ikhlas semata mata menjalankan perintah Alloh
dan Rosululloh, ataukah niat niat yang lain. Kenyataannya tidak sedikit orang
masuk thoriqoh telah jatuh pada filter pertama lantaran salah soal nawaitu ini.
Ada yang niat karena mengikuti ajakan teman, niat mencari kesembuhan, niat
mencari kemakmuran ekonomi, atau sungkan kepada orang tuanya. Ada pula niat
untuk kepantasan dimata masyarakat, ada yang niat supaya bisa ilmu pengobatan,
ada yang niat untuk kesaktian dll. Bagi penempuh jalan Thoriqoh harusnya
berhati hati pada kesalahan niat ini, karena akan berpengaruh pada
keberhasilannya kelak.
Dan setelah masuk thoriqoh, kerapkali muncul godaan godaan yang mengiringi para penempuhnya. Ada godaan yang timbul dari luar diri kita seperti persoalan beratnya perekonomian, fitnahan dari orang lain, masalah pekerjaan, keluarga dll. Adapula godaan yang muncul dari dalam diri kita sendiri, diantara bisa dikelompokkan sebagai berikut:
Sebelum dan ketika Amaliyah
1. Kasal
Kasal artinya malas. Malas untuk menjalankan ibadah kepada Alloh SWT, padahal sebenarnya mereka dapat dan sanggup untuk melaksanakannya. Kasal ini seringkali menghantui dalam fikiran dan hati manusia yang berniat menjalani amaliyah thoriqoh. Kesempatan ada kemampuan juga ada tapi malas untuk melaksanakannya. Terkadang untuk menutup nutupi rasa malasnya supaya tidak dipersalahkan orang lain maka ia akan mencari cari alasan dan argumentasi agar tidak dipersalahkan karena kemalasannya tersebut.
2. Futur
Bimbang dan ragu ragu atau lemah sendirian, tidak memiliki tekad yang kuat. Terkadang muncul keragu raguan dalam hati, apakah amalan yang baik tersebut dilaksanakan ataukah tidak. Adakalanya bimbang karena terbayang bayang beratnya menjalani amalan tersebut, terkadang bimbang apakah ia akan bisa merasakan hasil atau manfaatnya atau hanya sia sia saja. Adakalanya bimbang apakah mampu menghadapi rintangan rintangannya, atau bisa jadi bimbang karena tarik menarik mana yang lebih penting antara urusan duniawi dan urusan ukhrowi.
3. Malal
Malal artinya bosan dan jenuh. Kadangkala hati manusia dihantui oleh fikiran dan perasaannya sendiri karena sudah menjalani berbagai macam amaliyah yang baik dalam thoriqoh. Sudah berpuluh puluh tahun lamanya tapi tetap saja tidak ada peningkatan ruhani ataupun kesejahteraan yang dapat dirasakannya, sehingga menganggap bahwa amaliyah baik yang sudah dijalankannya selama ini seperti tidak ada manfaatnya apa apa. Akhirnya bosan dan jemu kemudian beribadah secara aja kadarnya saja, bahkan muncul sifat meremehkan terhadap amal ibadah itu sendiri.
Timbulnya hal hal tersebut di atas adalah disebabkan kurang kuatnya para keimanan, kurang mantapnya keyakinan dan banyak terpengaruh oleh hawanya sendiri. Apabila hal hal tersebut dibiarkan saja bersarang dalam fikiran dan hati kita maka bisa mengakibatkan gagalnya mencapai tujuan dalam berthoriqoh.
Ketika dan sesudah amaliyah
Sedangkan hal hal yang juga sering menggoda dan menghalangi pada saat sedang dan sesudah melaksanakan ritual amaliyah thoriqoh, diantaraonya:
1. Riya'
Riya' ialah ingin dipuji puji manusia. Sengaja mempertontonkan atau menampak nampakkan ibadah atau amalnya kepada orang lain, atau ada suatu maksud tertentu "selain daripada Alloh".
Ingat manusia tidak bisa menjadi baik hanya karena pujian dan manusia tidak bisa menjadi buruk hanya karena celaan. Manusia yang ibadah dengan niat ingin dipuji manusia maka sebenarnyalah dia sidak menyembah kepada Alloh tetapi menyembah kepada sesuatu atau manusia yang diharapkan pujiannya tersebut.
2. Sum'ah
Sengaja menceritakan tentang amal ibadahnya kepada orang lain bahwa dia beramal dengan ikhlas karena Alloh, dengan maksud agar orang lain menganggapnya orang yang mulia dalam urusan agama. Dirinya beribadah tidak karena ingin dipuji orang atau karena sesuatu selain Alloh Ta'ala, dirinya itu tawadhu', padahal dibalik apa yang diungkapkannya itu justru berharap supaya orang lain menganggapnya sebagai manusia yang ikhlas dan selalu menjaga kebersihan hatinya.
3. Ujub
Membangga banggakan diri, rasa diri hebat yang timbul dari dalam hatinya karena merasa banyaknya amal ibadah, tidak dirasakan bahwa semua adalah semata mata berkat dan rohmat Alloh. Karena merasa telah melakukan banyak ibadah sehingga menganggap dirinya lebih taat kepada Alloh, lebih mulia dihadapan Alloh, lebih berilmu dan lebih shobar dibandingkan orang lain.
4. Hajbun
Hajbun artinya hijab/dinding/tabir. Dinding yang dimaksud adalah terkena dan kagum atas keindahan amalnya. Sehingga tertahan pandangan hatinya kepada kekaguman itu dan akhirnya berputar putar disitu saja. Beragam godaan dari dalam hati tersebut sebenarnya berpangkal dari penyakit syirik khofi (syirik tersembunyi).
Apabila godaan tersebut dibiarkan bersarang dalam hati para penempuh jalan thoriqoh maka hal itu bisa menjadi 'penyamun' yang senantiasa menjegal dan menggagalkan perjalanan manusia untuk mencapai tujuan thoriqoh.
Wa allohu A'lam
Dan setelah masuk thoriqoh, kerapkali muncul godaan godaan yang mengiringi para penempuhnya. Ada godaan yang timbul dari luar diri kita seperti persoalan beratnya perekonomian, fitnahan dari orang lain, masalah pekerjaan, keluarga dll. Adapula godaan yang muncul dari dalam diri kita sendiri, diantara bisa dikelompokkan sebagai berikut:
Sebelum dan ketika Amaliyah
1. Kasal
Kasal artinya malas. Malas untuk menjalankan ibadah kepada Alloh SWT, padahal sebenarnya mereka dapat dan sanggup untuk melaksanakannya. Kasal ini seringkali menghantui dalam fikiran dan hati manusia yang berniat menjalani amaliyah thoriqoh. Kesempatan ada kemampuan juga ada tapi malas untuk melaksanakannya. Terkadang untuk menutup nutupi rasa malasnya supaya tidak dipersalahkan orang lain maka ia akan mencari cari alasan dan argumentasi agar tidak dipersalahkan karena kemalasannya tersebut.
2. Futur
Bimbang dan ragu ragu atau lemah sendirian, tidak memiliki tekad yang kuat. Terkadang muncul keragu raguan dalam hati, apakah amalan yang baik tersebut dilaksanakan ataukah tidak. Adakalanya bimbang karena terbayang bayang beratnya menjalani amalan tersebut, terkadang bimbang apakah ia akan bisa merasakan hasil atau manfaatnya atau hanya sia sia saja. Adakalanya bimbang apakah mampu menghadapi rintangan rintangannya, atau bisa jadi bimbang karena tarik menarik mana yang lebih penting antara urusan duniawi dan urusan ukhrowi.
3. Malal
Malal artinya bosan dan jenuh. Kadangkala hati manusia dihantui oleh fikiran dan perasaannya sendiri karena sudah menjalani berbagai macam amaliyah yang baik dalam thoriqoh. Sudah berpuluh puluh tahun lamanya tapi tetap saja tidak ada peningkatan ruhani ataupun kesejahteraan yang dapat dirasakannya, sehingga menganggap bahwa amaliyah baik yang sudah dijalankannya selama ini seperti tidak ada manfaatnya apa apa. Akhirnya bosan dan jemu kemudian beribadah secara aja kadarnya saja, bahkan muncul sifat meremehkan terhadap amal ibadah itu sendiri.
Timbulnya hal hal tersebut di atas adalah disebabkan kurang kuatnya para keimanan, kurang mantapnya keyakinan dan banyak terpengaruh oleh hawanya sendiri. Apabila hal hal tersebut dibiarkan saja bersarang dalam fikiran dan hati kita maka bisa mengakibatkan gagalnya mencapai tujuan dalam berthoriqoh.
Ketika dan sesudah amaliyah
Sedangkan hal hal yang juga sering menggoda dan menghalangi pada saat sedang dan sesudah melaksanakan ritual amaliyah thoriqoh, diantaraonya:
1. Riya'
Riya' ialah ingin dipuji puji manusia. Sengaja mempertontonkan atau menampak nampakkan ibadah atau amalnya kepada orang lain, atau ada suatu maksud tertentu "selain daripada Alloh".
Ingat manusia tidak bisa menjadi baik hanya karena pujian dan manusia tidak bisa menjadi buruk hanya karena celaan. Manusia yang ibadah dengan niat ingin dipuji manusia maka sebenarnyalah dia sidak menyembah kepada Alloh tetapi menyembah kepada sesuatu atau manusia yang diharapkan pujiannya tersebut.
2. Sum'ah
Sengaja menceritakan tentang amal ibadahnya kepada orang lain bahwa dia beramal dengan ikhlas karena Alloh, dengan maksud agar orang lain menganggapnya orang yang mulia dalam urusan agama. Dirinya beribadah tidak karena ingin dipuji orang atau karena sesuatu selain Alloh Ta'ala, dirinya itu tawadhu', padahal dibalik apa yang diungkapkannya itu justru berharap supaya orang lain menganggapnya sebagai manusia yang ikhlas dan selalu menjaga kebersihan hatinya.
3. Ujub
Membangga banggakan diri, rasa diri hebat yang timbul dari dalam hatinya karena merasa banyaknya amal ibadah, tidak dirasakan bahwa semua adalah semata mata berkat dan rohmat Alloh. Karena merasa telah melakukan banyak ibadah sehingga menganggap dirinya lebih taat kepada Alloh, lebih mulia dihadapan Alloh, lebih berilmu dan lebih shobar dibandingkan orang lain.
4. Hajbun
Hajbun artinya hijab/dinding/tabir. Dinding yang dimaksud adalah terkena dan kagum atas keindahan amalnya. Sehingga tertahan pandangan hatinya kepada kekaguman itu dan akhirnya berputar putar disitu saja. Beragam godaan dari dalam hati tersebut sebenarnya berpangkal dari penyakit syirik khofi (syirik tersembunyi).
Apabila godaan tersebut dibiarkan bersarang dalam hati para penempuh jalan thoriqoh maka hal itu bisa menjadi 'penyamun' yang senantiasa menjegal dan menggagalkan perjalanan manusia untuk mencapai tujuan thoriqoh.
Wa allohu A'lam