Semburan lumpur itu berasal dari sumur bor yang sedang dikerjakan di halaman rumah milik Ponco (56), Kamis (5/9/2013). Awalnya, dua orang pekerja sumur bor melakukan pengeboran, tapi saat mengebor di kedalaman 15 meter, dia terkejut ketika yang keluar dari lubang pengeboran tersebut adalah air berlumpur bertekanan tinggi.
Saat pertama keluar ketinggian semburan lumpur ini mencapai 8 meter, setelah itu lebih tinggi lagi, namun ketika diameter lubang semburan semakin membesar ketinggian semburan mulai berkurang. “Ini merupakan kejadian yang pertama kali saya alami sejak mulai bekerja sebagai tukang sumur bor. Saya terkejut dan lemas. Takut berurusan dengan aparat karena kejadian ini,” kata penggali sumur, Anang Buhari.
Saat semburan semakin membesar, Anang berusaha menutup lubang dengan kayu dan batu. Tapi, karena besarnya tekanan membuat kayu yang digunakan untuk menutup lobang terpental tak sanggup menahannya.
Sementara itu, ketika semburan semakin membesar petugas BPBD, Polisi, dan petugas Dinas Pertambangan dan Energi langsung datang ke lokasi. Polisi juga meminta warga untuk tidak mendekat karena semburan yang semakin kuat air dan pasir sempat mengenangi sekitar lokasi. Hingga berita ini diturunkan, semburan lumpur masih terus terjadi.
 |
| inuesta |
