Gunung
Slamet saat embuskan lahar. Mulai Rabu 12 Maret 2014 pagi Gunung Slamet
meletus mengeluarkan abu tebal warna hitam pekat. Semburan ketinggian
sekitar 1.000 meter ke arah barat.
Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menambah satu Seismometer lagi untuk
mengukur aktivitas Gunung Slamet yang terus meningkat.
Sebelumnya PVMBG sudah memasang 3 Seismometer di tiga titik, yaitu di Gunung Cilik, Jurang Mangu dan Buncis.
"Nanti
kita cari tempat mana yang akan dipasang, yang jelas harus steril,
tidak ada pohon-pohon besar," kata Hendrasto, Kepala PVMBG di Pos
Pengamatan Gunung Slamet, di Desa Gambuhan, Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah.
Hendrasto
mengatakan, idealnya satu Gunung Berapi dipasangi 4 Seismograf. Dengan
terpasangnya satu lagi Seismograf, pihaknya bisa mengetahui lebih detail
sumber gempa baik vulkanik maupun embusan.
"Aktivitas Gunung Slamet yang cenderung meningkat, membuat kita menambah Seismograf," ujarnya, Kamis (13/3/2014).
Data
dari pos pengamatan hingga pukul 12.00 WIB, Gunung Slamet meletus 9
kali dengan ketinggian 1.000 meter ke arah berisi material abu vulkanik
dan uap air.
Aktivitas Gunung Slamet Meningkat
Kamis, Maret 13, 2014
/