STACK adalah salah satu list linear dalam struktur data yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil data dengan konsep LIFO (Last In First Out). Dimana
dalam stack ini kumpulan data yang masuk diletakkan di atas data yang
lain. Dan berdasar konsep LIFO maka data yang terakhir kali disimpan
dalam stack akan menjadi data yang pertama kali diambil. Contohnya,
karena kita menumpuk Compo di posisi terakhir, maka Compo akan
menjadi
elemen teratas dalam tumpukan. Sebaliknya, karena kita menumpuk
Televisi pada saat pertama kali, maka elemen Televisi menjadi elemen
terbawah dari tumpukan. Dan jika kita mengambil elemen dari tumpukan,
maka secara otomatis akan terambil elemen teratas, yaitu Compo juga.
Dalam
prosesnya, untuk memasukkan sebuah data ke dalam stack atau dengan kata
lain ke bagian atas dari sebuah tumpukan digunakan perintah push. Dan untuk memindahkan data dari tempat tersebut digunakan perintah pop. Sedangkan dalam penyajiannya, stack bisa memakai array atau linked list.
Definisi Stack
Stack adalah suatu
koleksi atau kumpulan item data yang teroganisasi dalam bentuk urutan
linear, yang operasi pemasukan dan penghapusan datanya dilakukan pada
salah satu sisinya.
Elemen-elemen yang berada dalam stack, memiliki prinsip dasar dalam pengoperasiannya yaitu prinsip LIFO (Last In First Out) atau elemen yang masuk paling terakhir akan memiliki prioritas untuk keluar paling pertama.
Suatu stack dapat digambarkan sebagai suatu array berdimensi satu yang elemen-elemennya berkisar antara 1 sampai N elemen. Dengan demikian jika suatu stack didefinisikan dengan N elemen maka dapat dikatakan jumlah maksimum dari stack adalah N, sehingga penambahan elemen stack yang ke N+1 tidak diperkenankan atau stack tersebut dalam kondisi Overflow.
Hal tersebut juga berlaku untuk stack dengan nilai minimum yaitu stack
dalam kondisi 0, jika dilakukan operasi pengambilan elemen atas stack
tersebut akan mengakibatkan stack tersebut dalam kondisi Underflow. Dua kondisi tersebut merupakan dasar dalam merancang suatu aplikasi pemrograman komputer.
Ciri-ciri Stack
· Elemen teratas / puncaknya diketahui.
· Penambahan atau pengambilan elemen stack selalu dilakukan pada elemen teratas stack.
· LIFO (Last In First Out).
Pemanfaatan Stack
· Penghitungan ekspresi matematika (postfix).
· Algoritma Backtracking (runtut balik).
· Algoritma Rekursif.
O Operasi-operasi Stack
Dalam penggunaannya suatu stack memiliki beberapa operasi yang dapat diterapkan. Adapun operasi-operasi dasar dari suatu stack adalah :
1. 1. Create (Stack)
Operasi Create (Stack) digunakan untuk membuat suatu stack baru dengan nama stack, yang nilai elemen saat stack tersebut dibuat 0 dan elemen teratasnya belum ada.
Spesifikasi :
· Input : Stack
· Syarat awal : Tidak ada
· Output : Kosong
· Syarat akhir : Stack dalam keadaan kosong
2. 2. IsEmpty (Stack)
Operasi
ini digunakan untuk memeriksa isi suatu stack dalam keadaan kosong atau
tidak. Operasi ini memiliki 2 kondisi boolean, yaitu:
· True, apabila stack berada dalam kondisi kosong atau nilai elemennya = 0.
· False, apabila stack tidak berada dalam kondisi kosong atau nilai elemennya > 0.
Spesifikasi :
· Input : Stack
· Syarat awal : Tidak ada
· Output : Boolean
· Syarat akhir : Sesuai kondisi Boolean di atas
3. IsFull (Stack)
Operasi ini digunakan untuk memeriksa isi suatu stack dalam keadaan penuh atau tidak.
Spesifikasi :
· Input : Stack
· Syarat awal : Tidak ada
· Output : Boolean
· Syarat akhir : Bernilai True apabila stack dalam keadaan penuh
4. Push (Stack, Elemen)
Operasi
ini digunakan untuk menambahkan sebuah elemen dengan nilai X pada
puncak suatu stack, sehingga posisi paling atas stack bernilai X,
penerapan operasi Push pada suatu Stack(S) akan berakibat Overflow
apabila nilai stack tersebut telah lebih dari maksimum.
Spesifikasi :
· Input : Stack dan elemen baru
· Syarat awal : Stack tidak penuh
· Output : Stack
· Syarat akhir : Stack bertambah satu elemen
5. Pop (Stack)
Operasi
ini digunakan untuk menghapus elemen teratas sebuah stack, sehingga
jumlah nilai stack akan berkurang satu elemen dan nilai teratas stack
akan berubah. Operasi Pop dapat menyebabkan kondisi Underflow apabila
suatu stack telah berada dalam kondisi minimum saat dilakukan operasi
Pop.
Spesifikasi :
· Input : Stack
· Syarat awal : Stack tidak dalam kondisi kosong
· Output : Stack dalam informasi Pop
· Syarat akhir : Stack berkurang satu elemen
6. Clear (Stack)
Operasi ini digunakan untuk mengosongkan stack (membuat nilainya menjadi 0).
7. 7. Top of Stack
Operasi ini digunakan untuk mengetahui elemen teratas pada sebuah stack.
INFIX, PREFIX, POSTFIX
PENDAHULUAN
Salah satu kegunaan stack adalah untuk mengubah notasi infix menjadi prefix ataupun
postfix, ada baiknya mengenal istilah operand dan operator dahulu.
Apa yang dimaksud dengan Operand dan Operator ?
Apa yang dimaksud dengn Infix, Prefix dan Postfix?
Infix, Prefix ataupun Postfix adalah bentuk penulisan operasi matematika, bedanya :
Infix - Operator diletakkan di antara Operand
Prefix - Operator diletakkan di depan Operand
Postfix / Sufix - Operator diletakkan di belakang Operand
Contoh :
Mengapa harus menggunakan Prefix dan Postfix?
Karena infix memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
1. Urutan pengerjaan tidak berdasarkan letak kiri atau kanannya, tetapi berdasarkan precedence-nya
Contoh : 3 + 4 x 2
3 + 4 x 2 , maka urutan pengerjaan adalah 4 x 2 dahulu.
3 + 8 , baru hasilnya ditambah 3
11
Urutan precedence (dari prioritas tertinggi) adalah sebagai berikut :
1. - Pemangkatan
2. - Perkalian dan Pembagian
3. - Penjumlahan dan Pengurangan.
- Kecuali kalau ada tanda kurung.
2. Menggunakan tanda kurung. Infix bisa menggunakan tanda kurung. Tetapi tanda kurung dapat mengacak urutan precedence.
Contoh : Tanpa penggunaan tanda kurung :
9 – 5 – 3
9 – 5 – 3 , maka urutan pengerjaan adalah 9 - 5 dahulu.
4 – 3
1
Bandingkan dengan penggunaan tanda kurung berikut :
9 – ( 5 – 3 )
9 – ( 5 – 3 ) , maka urutan pengerjaan adalah 5 – 3 dahulu.
9 – 2
7
3.
Jika suatu program akan mengevaluasi (mencari hasil) suatu infix, maka
komputer perlu men-scan berulang-ulang mencari urutan pengerjaannya
dahulu.
Contoh : 7 + 4 x 2 – 6 / 3
Jika
kita diminta untuk menghitung soal seperti itu, maka kita tahu bahwa
yang pertama kali harus kita kerjakan adalah 4 x 2. Lalu 6 / 3 dsb,
seperti langkah-langkah berikut :
7 + 4 x 2 – 6 / 3
7 + 8 – 6 / 3
7 + 8 – 2
15 – 2
13
Komputer
tidak bisa membaca keseluruhan soal sekaligus. Komputer hanya bisa
men-scan soal satu per satu operand atau operator. Sehingga untuk
mengetahui mana yang harus dikerjakan duluan, komputer harus men-scan
keseluruhan soalnya dulu. Jadi langkah-langkah si komputer dalam
mengerjakan soal infix seperti berikut:
1. - Cari precedence tertinggi dengan men-scan kiri ke kanan keseluruhan soal.
2. - Hitung nilai operator dengan precedence tertinggi tersebut.
3. - Ulangi lagi dari langkah 1, sampai semua operator selesai dikerjakan.
Jika komputer tidak men-scan keseluruhan soal terlebih dahulu, maka akan terjadi kesalahan pada hasilnya.
KONVERSI
Konversi Infix à Prefix Manual
Langkah-langkahnya:
1. Cari operator yang memiliki precedence tertinggi.
2. Letakkan operator tsb di depan operand-operandnya.
3. Ulangi lagi.
Contoh:
A + B – C x D ^ E / F , ”D ^ E” maksudnya D pangkat E.
A + B – C x D ^ E / F , pangkat memiliki precedence tertinggi
A + B – C x ^ D E / F , taruh ^ di depan D dan E
A + B – C x ^ D E / F , x (kali) dan / (bagi) memiliki precedence sama tapi x di kiri
A + B – x C ^ D E / F , taruh x di belakang
A + B – x C ^ D E / F , dan sebagainya
A + B – / x C ^ D E F
A + B – / x C ^ D E F
+ A B – / x C ^ D E F
+ A B – / x C ^ D E F
– + A B / x C ^ D E F , inilah bentuk Prefix-nya.
Konversi Infix à Postfix Manual
Langkah-langkahnya :
1.Cari operator yang memiliki precedence tertinggi.
2.Letakkan operator tsb di belakang operand-operandnya.
2.Letakkan operator tsb di belakang operand-operandnya.
3. Ulangi terus sampai bosan, eh salah, sampai selesai.
Contoh :
A + B – C x D ^ E / F , ”D ^ E” maksudnya D pangkat E.
A + B – C x D ^ E / F , pangkat memiliki precedence tertinggi
A + B – C x D E ^ / F , taruh ^ di belakang D dan E
A + B – C x D E ^ / F , x (kali) dan / (bagi) memiliki precedence sama tapi x di kiri
A + B – C D E ^ x / F , taruh x di belakang
A + B – C D E ^ x / F ,dan sebagainya
A + B – C D E ^ x F /
A + B – C D E ^ x F /
A B + – C D E ^ x F /
A B + – C D E ^ x F /
A B + C D E ^ x F / – , inilah bentuk Postfix-nya.
Konversi Infix à Prefix Menggunakan Stack
Kali ini kita menggunakan 2 Stack, yang satu untuk menampung operand (sebut saja dengan Stack “Pre”) dan yang satunya lagi untuk menampung operator (sebut saja dengan Stack “Opr”).
Langkah – langkah :
1. Scan Infix dari kanan ke kiri.
2. Jika berupa operand, maka Push ke Stack “Pre”.
3. Jika berupa operator, maka bandingkan operator NEW tersebut dengan TOP pada Stack “Opr”:
a. a. WHILE precedence TOP > NEW, maka POP Stack “Opr” pindahkan ke Stack “Pre”.
b. b. Lalu Push NEW ke dalam Stack “Opr”.
4. Jika berupa “)“, maka Push “)“ ke Stack “Opr”.
5. Jika berupa “(”, maka Pop Stack “Opr” pindahkan ke stack “Pre” sampai ketemu “)“.
6. Ulangi terus dari langkah 1 sampai seluruh Infix sudah di-scan.
7. POP semua isi Stack “Opr”, pindahkan ke Stack “Pre”.
8. POP semua isi Stack “Pre”, pindahkan ke Prefix.
Contoh yang mirip Postfix tadi : A ^ B / ( C – D )
Contoh Lagi : A ^ B / ( C – D )
Keterangan :
o Tanda
kurung “(“ dan “)”, dapat dianggap tidak memiliki precedence, sehingga
pada langkah ke-7, operator “–“ tidak perlu dibandingkan lagi dengan
“(“ dan langsung di Push ke Stack.
o Pada
langkah ke-8, tanda “)” dibaca dari Infix, maka Stack di Pop terus
sampai ketemu tanda “(“. Sehingga pada contoh di atas operator “–“ di
Pop dan dipindahkan ke Postfix.
e
EVALUASI
Yang dimaksud dengan “Evaluasi” disini adalah mencari nilai akhir dari suatu notasi. Dengan kata lain, disuruh ngitung hasilnya.
Contoh : Berapa hasil 3 + 4 ?
Jawab : 7
Evaluasi Postfix Manual
Langkah-langkahnya :
1. Scan Postfix dari kiri ke kanan.
2. Jika berupa operand, cuekin dulu aja.
3.
Jika berupa operator, ambil 2 operand sebelumnya (yang tadi sempet kita
cuekin di sebelah kiri), lakukan perhitungan, lalu simpan lagi berupa
operand.
4. Begitu seterusnya sampai ujung kanan Postfix.
Contoh :
Postfix : 7 6 5 x 3 2 ^ – +
7 6 5 x 3 2 ^ – + , scan terus sampai ketemu operator pertama.
7 6 5 x 3 2 ^ – + , hitung 6 x 5.
7 30 3 2 ^ – + , scan lagi cari operator berikutnya.
7 30 3 2 ^ – + , hitung 3 pangkat 2.
7 30 9 – + , scan lagi cari operator berikutnya.
7 30 9 – + , hitung 30 – 9.
7 21 + , scan lagi.
7 21 + , hitung 7 + 24.
28 , selesai.
Evaluasi Postfix Menggunakan Stack
Langkah-langkahnya :
1. Scan Postfix dari kiri ke kanan.
2. Jika berupa Operand, masukkan ke Stack.
3. Jika berupa Operator, Pop Stack 2 kali (ambil 2 operand), hitung hasilnya, lalu Push lagi ke dalam Stack.
4. Ulangi lagi sampai ujung kanan Postfix.
Evaluasi Prefix Manual
Langkah-langkahnya idem, sama kaya Postfix, tapi arah scannya dari kanan ke kiri.
Contoh :
Prefix : + 7 – x 6 5 ^ 3 2 (soalnya sama nih sama soal Postfix tadi)
+ 7 – x 6 5 ^ 3 2 , scan kanan ke kiri sampai ketemu operator.
+ 7 – x 6 5 ^ 3 2 , hitung 3 pangkat 2.
+ 7 – x 6 5 9 , selanjutnya silahkan pelajari sendiri dulu.
+ 7 – x 6 5 9
+ 7 – 30 9
+ 7 – 30 9
+ 7 21
+ 7 21
28
Evaluasi Prefix Menggunakan Stack
Langkah-langkahnya :
1. Scan Postfix dari kanan ke kiri.
2. Jika berupa Operand, masukkan ke Stack.
3. Jika berupa Operator, Pop Stack 2 kali (ambil 2 operand), hitung hasilnya, lalu Push lagi ke dalam Stack.
4. Ulangi lagi sampai ujung kanan Postfix.